Laporan Praktikum ke-3 Hari/Tanggal : Selasa/28 Februari 2012
m.k. Mikrobiologi Akuatik Kelompok/shift : 3/2
PJP : Wida Lesmanawati, S.Pi
Dosen Prakt : M. Arif Mulya, S.Pi
Asisten : 1. Ghita Ryan Septiani
2. Nurlita Annisa Sari
ISOLASI BAKTERI DAN FUNGI DARI LINKUNGAN AKUATIK
Disusun oleh:
Lioni monica br ginting
J3H111029
TEKNOLOGI PRODUKSI DAN MANAJEMEN PERIKANAN BUDIDAYA
DIREKTORAT DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di alam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapiterdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteriini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapatdipelajari morfologi, sifat dan kemampuan biokimiawinya (Pradika, 2008)
Mikroorganisme merupakan semua makhluk yang berukuran beberapa mikron atau lebih kecil lagi. Yang termasuk golongan ini adalah bakteri, cendawan atau jamur tingkat rendah, ragi yang menurut sistematik masuk golongan jamur, ganggang, hewan bersel satu atau protozoa, dan virus yang hanya nampak dengan mikroskop elektron (Dwidjoseputro 1990).
Mikroorganisme umumnya terdapat di mana-mana, seperti di dalam tanah, di lingkungan akuatik, berkisar dari aliran air sampai lautan, dan atmosfer. Pertumbuhan bakteri pada umumnya akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pengaruh faktor ini akan memberikan gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbedadan pada akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dipenuhi dari media pertumbuhan yang kita gunakan dan pengkondisian pada saat inkubasi (Indra 2008).
Biakan murni bakteri adalah biakan yang terdiri atas satu spesies bakteri yangditumbuhkan dalam medium buatan. Medium buatan tersebut berfungsi sebagaimedium pertumbuhan. Pada medium ini bakteri dapat tumbuh dan berkembangbiak. Bahan dasar yang digunakan untuk medium pertumbuhan ini adalah agar-agar. Untuk bakteri heterotrof, medium dilengkapi dengan air, molekul makanan(misal gula) sumber nitrogen dan mineral. Untuk hasil yang lebih baik agar bakteri tumbuh, alat dan bahan yang digunakan disterilkan terlebih dahulu(Lay,1992)
ungi atau jamur biasanya bersifat multiselluler, setiap pertumbuhan jamur terdiri atas lebih dari satu sel. Namun demikian tiap-tiap sel memiliki kemampuanuntuk tumbuh sendiri oleh karenanya jamur dapat diklasifikasikan sebagaimikroorganisme. Jamur terdiri atas untaian seperti benang tipis, disebut hifa. Hifatumbuh sebagai masa di permukaan atau menembus medium tempat jamur tersebut tumbuh. Masa hifa disebut misellium (Lim, 1998
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari cara mengisolasi bakteri dari lingkungan akuatik dengan metode penggoresan kuadran serta mengamati ciri-ciri koloni bakteri yang tumbuh
11.METODE KERJA
1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada selasa, 28 februari 2011 pukull 10.00 s.d. 11.40 WIB, bertempat di Laboratorium CB MIKRO kampus Diploma IPB Cilibende, Bogor
1.4 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bunsen, lup inokulasi, cawan petri berisi agar, mikro tube, dan tissu. Bahan-bahan yang digunakan adalah alkohol, air tandon, air sungai, air hatcery, air ikan sakit, dan air kolam lele
1.5 Prosedur Kerja
Disiapkan alat dan bahan di meja praktikum. Kemudian meja praktikum dan tangan praktikan disterilkan menggunakan alkohol, lalu bunsen dinyalakan. Setelah itu, lup inokulasi dipijarkan atau dipanaskan menggunakan api bunsen hingga berwarna kemerahan, ditunggu sejenak sampai lup inokulasi dingin. Kemudian sampel air diambil menggunakan lup inokulasi. Setelah itu, tepian cawan petri dipanaskan, lalu lup inokulasi digoreskan pada kuadran 0 ke dalam cawan petri yang berisi media agar (sebelumnya cawan petri sudah diberi tanda kuadran 0 sampai 3 terlebih dahulu). Kemudian lup inokulsi dipanaskan kembali, lalu ditunggu sampai dingin dan digoreskan dari kuadran 0 ke kuadran 1. Kemudian dilakukan hal yang sama pada kuadran 1 ke kuadran 2 dan kuadran 2 ke kuadran 3. Setelah itu, tepian cawan petri dipanaskan kembali dan dimasukkan ke dalam plastik untuk diinkubasi. Kemudiandiinkubasi selama 3x24 jam. Untuk teknik streak plate, teknik ini membagi cawan petri menjadi empatkuadran. Mulanya
isolat bakteri diambil menggunakan jarum ose yang sudahdipanaskan (disterilkan) sebelumnya, kemudian digoreskan di atas mediumsedemikian rupa sehingga menyerupai garis-garis yang zigzag Streak .
11.HASIL DAN PEMBAHASAN
1.6 Hasil
Tabel 1. Hasil pengamatan isolasi bakteri
Sampel | Nama | Bentuk | Tepian | Elevasi | Ciri-ciri |
Mengunakan air sungai | Lini monica | bulat | licin | datar | Bentuk,bulat tepian,licin elevasi,datar warna,putih susu |
Feri kasiaman | bulat | licin | datar | Bentuk,bulat tepian,licin elevasi,datar warna,putih susu | |
syafarukqi | bulat | licin | datar | Bentuk,bulat tepian,licin elevasi,datar warna,putih susu | |
Karina pratiwi | bulat | licin | datar | Bentuk,bulat tepian,licin elevasi,datar warna,putih susu | |
Arif wahyudi | bulat | licin | datar | Bentuk,bulat tepian,licin elevasi,datar warna,putih susu | |
| paldi | bulat | licin | datar | Bentuk,bulat tepian,licin elevasi,datar warna,putih susu |
Tabel 2. Hasil pengamatan isolasi fungi
Sampel | Nama | Hasil |
Ikan sakit | faruqi | + |
faldi | _ | |
Air kolam induk | Lini monica | + |
Feri kasiaman | + |
Keterangan: + = tumbuh hifa
- = tidak tumbuh hifa
4.2 Pembahasan
Isolasi mikroba dilakukan untuk mendapatkan kultur murni atau biakanmurni dari lingkungan. Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanyaberasal dari pembelaha tunggal. Biakan murni diperlukan karena semua metodemikrobiologisnya yang digunakan untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroba, termasuk penelaah ciri-ciri kultur, morfologis, fisiologis maupun seralogismemerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroba saja
Dari pengamatan yang dilakukan, hasil yang diperoleh dari masing-masing Berdasarkan hasil percobaan teknik goresan dapat dilihat bakteri aerob tumbuh di sekitar goresan. Di luar goresan juga terdapat bakteri jenislain yang tumbuh, ini merupakan bakteri kontaminan dari udara. Bakteri udara dapat tumbuh dalam medium disebabkan kecerobohan praktikan.
Mungkin praktikankurang menerapan teknik aseptis, ketika melakukan isolasi. dapat dilihat bakteri aerob tumbuh di sekitar goresan. Di luar goresan juga terdapat bakteri jenislain yang tumbuh, ini merupakan bakteri kontaminan dari udara. Bakteri udara dapattumbuh dalam medium disebabkan kecerobohan praktikan. Mungkin praktikankurang menerapan teknik aseptis, ketika melakukan isolasi.Dari percoban yang kami lakukan dengan mengunakan sample air sungai,ternyata terdapat berbagai macam bakteri dan yang paling dominaan adalah berbentuk bulat,tepianya licin, elevansiya datar serta berwarna putih susu,
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
1.7 Kesimpulan
Dalam pengisolasian sangat di butuhkan dibutuhkan keaseptikan agar bakteri atau fungi yang diperoleh dari teknik isolasi benar-benar murni. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa koloni bakteri yang tumbuh pada media tersebut memiliki ciri khas yang hampir sama, hanya beberapa koloni yang memiliki tepian dan elevasi yang berbeda.
Bakteri di lingkungan akuatik tidak dapat terhitung. Namun, pada praktikum isolasi bakteri kali ini menunjukkan bahwa sampel air dari lingakungan yang diambil mendominasi, Selain itu, teknik penggoresan pada cawan petri yang tidak aseptis dapat juga mempengaruhi hasil bakteri yang diisolasi.
1.8 Saran
Untuk praktikum selanjutnya bahan yang dipakai lebih menjurus ke perikanan dengan melibatkan ikan sebagai bahan utamanya,serta mengunakan metode- metode dan media yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Hadieotomo RS. 1993. Mikrobiologi dasar dalam praktek: Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.
Indra, M. 2008. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia: Jakarta .